Assalamualaikum, sobat fam...tek sambi curhat geh... inget banget tahun 2017 ingkang kepungkur (hehe...yang lalu/bahasa jawa) saya tek post naskah pantomim yang adaptasi dari salah satu Mime dari youtube. Dan hasilnya belum juga masuk nominasi yah cuman 10 besar saja tingkat kecamatan. Yah sadar diri saja belum bisa pure membuat ide dan konsep penampilan anak-anak selama ini selalu menduplikasi dan adaptasi dari penampilan pantomim lainya dari youtube. Itu sih mending sob...banyak loh yang plek jiplek alias sama dengan yang di youtube. Mulai dari ide cerita, gerak, musik bahkan videonya belum di convert masih sama dengan aslinya. Untungnya sudah di download kalau gak repot pas signalnya ngilang.
Tapi mau gimana lagi kita di sekolah tidak ada basic tentang pantomim semua belajar sendiri dan tidak ada event yang bisa kita lihat selain di youtube. Maka pastinya yang jadi juara adalah sekolah yang mendatangkan pelatih dari sanggar seni atau pelatih bukan dari guru. Tak masalah pula itu hak mereka. Dan saya juga pernah mendapatkan tawaran seperti itu tapi tek tolak takut mengecewakan. Tentang juara, ketika tahun pertama menghonor di sekolah alhamdulillah pantomim langsung dapat juara 2 kecamatan padahal itu pertama kalinya mengenal pantomim. Waktu itu masih konsep single jadi hanya 1 orang. Tahun berikutnya berubah menjadi 2 orang, tek tambah 1 orang dan hasilnya adalah juara 1 kecamatan dan melaju ke kabupaten. Di sinilah pertaruhan di mulai. Bagaimana tidak tingkat kabupaten pastinya mereka adalah bawaan sanggar. Akan memalukan jika menampilkan anak-anak dengan ide konsep dari penampilan peserta lain misalnya di youtube. Karena para pendamping dan juri pasti sudah bisa menebak. Untungnya dari awal memamng pure hasil ide dan konsep musik sendiri. Bahkan di sana diwaraih pembina dari sekolah lain mengenai tata rias dan musik pengiring. Asli sob waktu itu masih hijau-hijaunya lulus kuliah menghonor mendampingi anak lomba ke kabupaten pastinya banyak yang belum tek pahami untuk cabang yang belum pernah di handle.
Maka pelajaran yang bisa diambil adalah
- Membuat konsep dan ide pantomim yang asli made in sendiri seuai dengan tema yang ditentukan, boleh lah kita mengambil ide dari penampilan pantomim lain tapi sebatas memberikan inspirasi bukan duplikasi. Jika kita nantinya mendapatkan juara 1 dan berangkat ke kabupaten atau diatasnya kita akan pede dengan konsep yang kita tampilkan bukan konsep yang menduplikasi dari penampilan orang lain.
- Kejelian memilih talent atau siswa yang akan memerankan. Hal ini gampang-gampang susah karena kadang kita menemukan anak yang mudah in dengan konsep yang kita buat kadang sama sekali tidak bisa tetapi pilihan sudah tidak ada mengingat banyak cabang yang diikuti dan jumlah siswa yang dimiliki oleh sekolah tersebut.
- Latihan rutin yang kontinue dan pantang menyerah.
Yap...begitu sob... untuk naskah pantomim yang saya gunakan tahun 2019 ada di bawah ini. Sekedar berbagi saja. Untuk musiknya silahkan email karena saya tidak sempat membuat videonya.
Wassalamualaikum...
Tema : Aku dan Gadget
Judul : Mimpi
Disuatu hari, Ben mendapat telepon dari ibunya kalau ibu akan pulang
terlambat dan berpesan agar Ben menjaga rumah serta tidak macam-macam di rumah.
Sontak Ben kegirangan karena sampai sore nanti Ben bisa bermain apa pun di
rumah tanpa ada yang melarang. Ia bahkan menari saking senangnya. Kemudian ia
mulai menyalakan televisi dan bahkan mengikuti serta memperagakan tayangan
televisi termasuk iklannya.
Ia terus mencari acara yang dia sukai dan terus mencari mengganti chanel
demi chanel sampai akhirnya ia gemas dengan terus menekan tombol remote
televisi secara berlebihan dan mendadak bom televisi meledak secara tidak
sengaja. Ia terpental kemudian bangun dan mendapati televisinya terbakar rusak.
Segera ia menyingkirkan televisi agar tidak diketahui dengan cara
menyembunyikannya. Ternyata berat juga beberapa kali dia terus mencoba
memindahkan televisi tersebut dan dia berhasil. Kini ia berpindah untuk
memainkan game kesukannya melalui handphone dengan serius dia memainkan terus
bermain merasakan kegirangan dalam hatinya. Hingga kemudian ia tersadar itu
semua adalah mimpi di siang bolong.
Menyadari hanya mimpi ia segera bangkit dan melakukan tugasnya dijam
terakhir sekolah sebelum pulang sekolah yaitu piket kelas. Dengan semangat ia menyapu
laintai, membersihkan papan tulis dan juga kaca jendela. Selesai ia berkemas
mengambil tasnya dan pulang.
Hmm...
anak jaman now gadget selalu ada dalam
pikirannya.
No comments:
Post a Comment