Pernah lihat bis ini ? Kalau gak walahhh…coba ke terminal Purwokerto pasti ada kecuali lagi di jalan, hehe….awalnya bis dengan nama keren Efisiensi a.k.a Efi, melayani rute Cilacap – Yogyakarta kemudian meluaskan jaringan yaitu melayani Purwokerto – Yogyakarta. Menurut saya, rute Pwt-Jogja malah lebih ramai. Karena banyak mahasiswa dari sekitar purwokerto yang kuliah di Jogja. Kebetulan saya juga sempet kuliah disana dan menjadi salah satu penumpang pelopor Efisiensi. Saat itu kebetulan sedang dalam perjalanan naik bis eko ke Jogja habis mudik dan disalah satu lampu merah sempet bersebelahan. Akhirnya melihat kok kaya nyaman banget gitu kan. Bis keren, nyaman ber AC, tidak ada pedagang dan pengamen. Tapi saat itu belum ada trayek Pwt-Jogja. Jadi hanya membayangkan saja. Eh beberapa bulan atau hari waktu edisi mudik lagi sudah melayani jurusan Pwt-Jogja terlihat dari tulisan di kaca depan bis. Langsung saja saya stop dan naik dari Dongkelan Jogja. Wehh…seperti mimpi yang jadi kenyataan..hehehe…memang sih saya dari kecil suka sekali melihat bis-bis keren dan besar.
Waktu itu, tarifnya masih Rp 35.000, plus soft
drink murah kan? Menurut saya sih sebanding dengan fasilitas dan kenyamanan. Paling suka duduknya di belakang sendiri lebih
tinggi dan pandangan jauh ke depan, walaupun harus berjibaku kesundul-sundul
sampe kejedot atap jika melewati tanggul. Pada hari-hari biasa penumpang ya
biasa saja. Tapi pas musim libur sekolah/kuliah siap-siap saja berebut tempat
duduk apalagi di terminal. Meskipun ramai pihak bis tetap mengangkut penumpang
sesuai jumlah tempat duduk. Tapi pernah lho, saking ramainya dan banyak
penumpang dijalan pihak bis sampai menggunakan kursi plastik ditengah itu pun
karena permintaan dan memaksa kondektur bis karena tidak ada angkutan lagi pas
lagi mudik lebaran.
Pernah lho naik efi ke Jogja tetapi lewat jalur
alternatif yaitu Petanahan. Jand kan ora biasane apa ngindari polisi apa
kepriwe sampai hari ini belum terjawab..heheh…trus kondekturnya pada suatu hari
pernah cerita jika mereka sistemnya sewa. Waktu itu, sewa bis per hari adalah
Rp 2.000.000, jadi jika dalam sehari mereka dapat melebihi maka untung tapai
jika pas atau kurang mereka akan merugi. Dengernya sih kaya gitu.
Sampai masa akhir kuliah karena beralih ke
motor mengingat kegiatan KKN dan skripsi tarif terakhir yang saya nikmati
adalah Rp 40.000, plus softdrink. Semoga bis efi tetap melayani penumpang
dengan baik. Salam bis mania!!! (Nov 2015).
No comments:
Post a Comment